
Aku dah bolos nggak nulis2 blog selama hampir 3 minggu. Tiap minggu main snowboard terus ke Appi Kogen di Iwate, 2 setengah jam dr Tokyo naik shinkansen.
Jum'at lalu aku juga packing mau ke Iwate lagi, tapi ternyata ada gempa bumi, di dekat Iwate lagi! Ganti rencana nggak jadi pergi, wong Shinkansen juga nggak jalan. Semua train di Tokyo dan up ke utara dekat gempa juga distop, termasuk pesawat juga nggak terbang.
Di Tokyo juga serem banget goyang-nya. Aku pas di tingkat 35, gedungnya goyang puter-puter sampe aku puyeng nggak bisa berdiri lurus. Sambil jongkok aku bisa kerasa gedung goyang kiri-kanan kiri-kanan. Aku dah pikir nggak bakal ketemu keluarga lagi .. malah sempat kepikir sakitnya kayak apa yah mati di gedung ambruk ... official record sih gempa-nya 2 menitan, tapi rasanya forever. :(
My hubby, Isamu, pas di tempat client tingkat 37, karena lift di-stop dia turun tangga darurat dan langsung pulang rumah soalnya khawatir kan telpon down nggak nyambung. Nyampe rumah, lift juga down, dia harus naik lagi ke tingkat 35 pake tangga darurat .. kasian juga sampe cape banget ...
Tapi, karena Jepang emang terkenal sebagai negara banyak gempa, teknologi gempa-resistant-nya juga canggih. Sebagai contoh, gempa kali ini juga tidak ada report tentang gedung ambruk, tapi lebih banyak tentang korban akibat Tsunami. Kalau Tsunami sih sudah ndak bisa dikontrol sama manusia. Apa boleh buat yah ...
Balik ke gempa, di Tokyo ndak terlalu banyak damage. Cuma karena train ndak jalan, banyak orang yg terpaksa bermalam di office atau jalan kaki berjam2 mencapai rumah. Ada temanku yang berjalan selama 6 jam dari office di Tokyo ke rumah di Saitama.
Pusat gempa kali ini di Sendai di Miyagi prefeksi, kurang lebih 1 setengah jam dr Tokyo by Shinkansen. Aku shocked juga ngeliat TV tentang keadaan disana, yang lebih mirip tempat yang baru dilanda perang ... sedih sekali. Apalagi aku pernah tinggal dekat Sendai selama 4 tahun waktu di Universiti. Aku ndak bisa tahan tangisku waktu aku lihat berita seorang wanita menangis sambil menyelimuti tubuh saudaranya yang meninggal akibat tsunami.
Selama 17 tahun aku tinggal di Jepang, baru pertama kali aku merasakan gempa yang begitu menakutkan. Kalau gempa-gempa kecil (skala Richter 3-5) sudah bebal dan terbiasa. Tapi gempa kali ini, walau pusat bukan di Tokyo, getarannya begitu dahsyat. Aku nggak bisa bayangkan getaran di pusta gempa di Sendai sekuat apa. Ada berita juga tentang beberapa orang yang dilaporkan meninggal karena shock...
Sudah gempa, Tsunami, Jepang harus lagi menghadapi problem radiasi bocor dari nuclear plant di Fukushima (Fukushima itu dibawah Sendai, lebih dekat ke Tokyo lagi). Aduh, bencana demi bencana. Radiasi bocor ini juga akibat gempa dan Tsunami. Aku khawatir juga, tapi aku percaya dan optimis Jepang bisa stop problem radiasi. Jepang, gambatte!
Walau ndak banyak yang bisa aku kontribusi, aku harap Jepang cepat pulih dari gempa kali ini.
No comments:
Post a Comment